Mitos 2: Penyebab Mutasi

December 3, 2007 at 6:15 pm | Posted in Mitos2 dalam Berkebun | 1 Comment

Mitos 2: Penyebab Mutasi

Sulastama Raharja sr4harj4@yahoo.com
Rekans,
Ada beberapa hal yang menurut saya masih mitos dalam mutasi bunga. Ada yang menyebut bunga bermutasi karena pengaruh bonggol bawah, ada yang bermutasi karena penyiraman zat2 tertentu semacam kunyit, ada yang bermutasi karena radiasi dan ada yang bermutasi karena virus.
Mohon pencerahannya mana yang sekedar mitos, dan mana yang benar-benar menyebabkan mutasi?
Terima kasih,
Salam,
tomo
Anas fuad_anas@yahoo.com

dulu pernah ngobrol dengan penyilang adenium di solo pak ..pak waluyo namanya.
pertanyaan saya sama dengan pak tomo , tentang pengaruh bonggol bawah dan entress ..
kata beliau tetap pengaruh paling besar di bawa oleh bonggol bawah ..
karena dari bonggol bawahlah yang meresap dan mengolah makanan di adenium..
sedangkan entress cuma sebagai jembatan penghubung makanan untuk di olah daun …
(ilmihanya mungkin ada yang bisa menjelaskan)

kalau menurut saya penyiraman zat2 tertentu lebih cenderung bersifat sementara aja pak …
gak tau kalau penyiraman di lakukan continue sampai jadi indukan ?? apakah hasil bibitannya akan seperti indukannya .

untuk mutasi virus / radiasi ..(please deh para pakar turun gunung dunk, pada bertapa semua kayaknya :p)

salam
anas

Erlangga Djumena erlangga@kompas.com

Sori tidak menjawab mas Tom.. justru memperkeruh hihihi
Apakah ini termasuk mitos juga?
Saya punya thai spider, waktu beli daunnya varigata, suatu ketika karena terkena spidermites, daunnya saya prunning abis.. trus dipanaskan diatas atap garasi, singkat kata daun kembali melebat,tp tidak ada varigatanya alias thai spider biasa (pic var), nah brbrp waktu lalu poon ditiriskan (diteduhkan maksudnya hehehe), eh daunnya mulai ada yg bervarigata lagi (pic var1)…
mitosnya: krn diteduhkan maka varigatanya kembali timbul?? (saya pernah baca justru varigata katanya akan makin timbul justru kalo poon dipanaskan?)
atau karakter varigata tiap poon emang beda2 ya?

nambah mitos lg ah…
petal dalam doxon mekar sempurna, saat ciledug diterpa panas. i mean really2 hot dalam 2 minggu terakhir..??? 😀 ataukah krn ini masa berbunga yg kedua kali??
mitosnya : poon graft, saat berbunga pertama katanya tdk memperlihatkan karakter aslinya, baru next bluming poon keluarkan sifat aslinya, misalnya doxon mekar pertama petal dalamnya ngga sempurna/petalnya ngga double,next bluming petal dlmnya sempurna/double petal)
mohon pencerahannya… 😀
sori poto2nya katrok kalo dibandingin dg Mas Kajo mah…. 😛

angga
keepnggowesmang
nyoba HP doxiexdoxiexfadia.. jadi ngga ya? 😛

Hendry Terok hendryt@nhm.co.id

Bro Angga,
Thai spider-nya kok membentuk crest seperti kristata?
Cheers
hendry

Erlangga Djumena erlangga@kompas.com

yups betul Mas Hendry itu kristata.. 😀
kristatanya ada di dua cabang.. cuman kristatanya cuma segede gitu dua2nya.. pengen lebih gepeng lagi…hihihii

keepnggowesmang
angga

Hendry Terok hendryt@nhm.co.id

Bro, Kalo jepitan jemuran kurang kuat, mungkin bisa coba tang…he..he
Cheers
Hendry

fauzi salman fauzi76@gmail.com

Om Angga,
Doxon saya lgsg double petal kok waktu pertama blooming. Jadi rada
ruet nih analisanya, hehe…
Apakah mungkin pengaruh pemupukan juga ya?
Tolong dong sesepuh bunga pada kasih pencarahan, kita masih pada
katrok bin ndeso nih :)) wekekekek…

jabat erat,
fauzi – blm bisa nyilang apa2

Sony Wicaksono caksony.w@gmail.com

Dear All..
Sama ang, graft ku Thai Spider pesenan mas andre “pamulang” juga gitu, setelah di graft kok enggak varigata? Padahal bekas pruning batang untuk graft keluar daun langsung varigata, malah punya mas andre abang royo2 enggak ada totol putih blas..!!!
Pengaruh apakah ini..???
Dulu saya kira karena Bio Sugih, dan hasil graft milik mas andre (yg belum sempat kekirim ) sy semprot biosugih malah kok yo sueger2

Sony Wicaksono
“tambah ngelu yo ben…”

Bambang Djatmiko djatmiko@e-kgs.com

Kalo dari pengamatan mataku yang memang kurang awas (bukan kurang waras lho)
First bloom setelah grafting paling banyak berpengaruh ke ukuran bunganya.
Jadi cilik-cilik bunganya (susah pula diHP).
Mekar kedua kalinya baru lebih besar ukuran bunganya..
salam

Bambang Djatmiko

Tharie Wie althari_td@yahoo.com

Benarkah bunga dapat bermutasi karena Pengaruh bonggol bawah, Penyiraman zat2 tertentu (semacam kunyit), Radiasi, dan Virus hanya merupakan suatu MITOS adanya ?

WIKIPEDIA (http://en.wikipedia.org/wiki/mutation) :
In biology mutations are changes to the base pair sequence of genetic material (either DNA or RNA). Mutations can be caused by copying errors in the genetic material during cell division and by exposure to ultra violet or ionizing radiation, chemical mutagen, or viruses, or can occur deliberately under cellular control during processes such as meiosis or hypermutation.

Bila MITOS memenuhi kriteria definisi tersebut di atas, tentunya bukan mitos lagi.
MUTASI = PERUBAHAN STRUKTUR GEN. Tanpa ada perubahan struktur gen, bukan mutasi. Radiasi, virus, zat kimia tertentu, dikenal sebagai agen mutasi (=mutagen). Bonggol bawah dan Kunyit ? BUKAN penyebab mutasi (catatan : sebatas pengetahuan saya sampai saat ini, tentunya). Bonggol bawah hanya sebatas penopang tegaknya entres dan penghubung aliran nutrisi yang berasal dari dalam tanah ke entres. Tanaman bersifat “totipoten”, tiap sel punya informasi genetik lengkap.
Apakah transfusi darah “bangsawan” otomotis mengubah kita jadi bangsawan ? Apakah kalau makan roti + keju tiap hari, kelak dikemudian hari membuat kita + keturunan kita lantas bermata biru ?. Apakah mangga “gedhong gincu” yang digraft pada mangga kampung berubah kualitasnya ?.

Mutan umumnya bersifat ‘resesif’, karena itu pengenaan mutagen hasilnya tidak serta merta terlihat pada tanaman yang dikenai perlakuan, pada saat itu juga. Mutasi baru terlihat pada anak turunnya.
Berikut beberapa seedling yang dikenai sinar gamma yang ada di Mino (makasih pak Kunto). Apakah terlihat ada mutasi terjadi ? Baru diketahui beberapa generasi setelahnya, terpaksa harus sabar nunggu.

Tharie Wie
http://www.omahijo.com

Mitos 1: Banyu Leri & Grafting di Musim Hujan

November 29, 2007 at 5:46 pm | Posted in Mitos2 dalam Berkebun | 2 Comments

Mitos 1: Banyu Leri & Grafting di Musim Hujan (1)

Sutan [polyhos241@gmail.com]

Wah Compost Tea apalagi tuh Wak And??compost daun teh?..jd tertarik jg nih..hehe..

Wassallam 
SMRN 

Dodi Andreas [dody.andreas@yutaka.co.id]

sharing aja, 10 tahun yg lalu aku sering ngasih air teh manis + ampasnya sisa minum teh semalam ke baby adenium. pertumbuhannya jauh lebih cepat ketimbang saudaranya.

 

salam

&

 Tharie Wie [althari_td@yahoo.com]

Pertumbuhan sel tanaman lebih ke arah memanjang (vertikal). Bayangkan kalau porsi vertikal dan lateral sama besar. Seberapa besar diamater pohon talok yang ada dikebun omah ijo jadinya ?.
Belum lagi bila kita ingat pertumbuhan tanaman adalah pertumbuhan sel yang sambung menyambung. Sel yang satu tumbuh memanjang sampai batas tertentu berhenti, dilanjut pertumbuhan lateral, dan pertumbuhan memanjang generasi sel berikut di atasnya  (SAM), demikian seterusnya. Di tanaman ada pertambahan sel.  

Beda dengan manusia atau binatang, sel tumbuh secara bersama secara proporsional dari bayi sampai mati.. Sel tangan sejak bayi tidak ganti-ganti, yang itu-itu saja, hanya bertambah ukuran dimensinya. Tidak ada pertambahan sel, kecuali sel darah, atau penggantian bagian yang rusak (itupun terbatas, tangan putus ya sudah) .    

Manusia bisa dibuat kurus-gemuk-kurus lagi. Kalau gemuk, semua ikut gemuk, tangan-kaki-kepala bareng gemuknya. Tanaman tidak begitu. Batang bawah gemuk, tengah bisa kurus, atas gemuk lagi, tergantung kondisi nutrisi saat pertumbuhan di tempat itu berlangsung. Tanaman yang terlanjur gemuk tidak bisa di treatment ”sedot lemak” agar nampak kurus. Dan sebaliknya yang kurus tidak bisa disuapi gizi tinggi agar gemuk. Yang ada, hanya tindakan koreksi. Potong bagian yang tidak kita kehendaki. Sadis kan ?  

Bicara gemuk pada adenium adalah bicara proporsi pertumbuhan antara dimensi vertikal dan lateral. Mau pilih tinggi langsing, sedang-sedang saja, atau “ndekmu”–pendek lemu ?  

Metode yang tersedia  adalah :     
– Kurangi pupuk : pertumbuhan ke arah atas lambat, sangat kompak, daun kecil, internode rapat      
–   
Pupuk moderate : pertumbuhan ke arah atas sedang, terlihat kompak, daun sedang, jarak internode sedang
     
–    Pupuk berlebih : pertumbuhan ke arah atas cepat, terlihat langsing, daun besar-besar, jarak internode panjang (gejala etiolasi atau ukulensi). 

Pilihan ada di tangan kita masing-masing tentunya. Dan untuk adenium banyak yang pilih dikisaran “pemupukan moderate” plus-minus. Bagaimana aplikasi di lapangan ?     
–  Kurangi konsentrasi pupuk (ppm per liter)     
– 
Batasi penggunaan mineral yang mendorong pertumbuhan memanjang.
    
– 
Tambahkan penggunaan mineral yang menghambat pertumbuhan memanjang
 

Belum lagi kalau dikaitkan dengan jenis media, belum lagi kalau terkait dengan kultur tanaman-menanam kita. Aplikasi pemupukan menjadi sangat beragam. Masih tergantung pula denga fase pertumbuhan tanaman. Untuk seedling tentu beda dengan yang dewasa. 

Tentang tambahan2 molekul ukuran raksasa seperti karbohidrat, vitamin, dll, hemat saya antara manfaat dan ongkosnya kagak nyambung jack……! Supaya jangan berkata  “tidak ada gunanya” ke tanaman secara langsung.
Bukankah tanaman justru seharusnya menghasilkan karbohidrat dan vitamin untuk keperluan kita ? Saya masih melihat subyektivitas saat memakai zat dimaksud. Apa yang secara “in vitro” ada manfaatnya, belum tentu cocok diaplikasikan secara “in vivo”.

Ada rekan lain yang dapat menambahkan ? Mungkin saya ketinggalan kereta…..

Tharie Wie
Jangan grafting sambil berhujan-hujan, barangkali lebih tepat.
Di musim panas, graftingan jangan disiram air sebelum diikat dan dibungkus. 

Siroji F. Basuki [ojir@yahoo.com] 

Saya sempat iseng mengamati beberapa tanaman adenium saya yang mentiung (batang tinggi kurus daun gede² sampe batangnya gak bisa tegak berdiri). 

Setelah beberapa minggu, batang tersebut jadi bisa tegak kembali dengan lokasi batang yang melengkung menjadi lebih gemuk (ditandai dengan kulit pecah-pecah). Apakah ini termasuk reaksi alami tanaman untuk berusaha tumbuh tegak ? 

Untuk mas Tomo :Saya baru grafting waktu musim hujan (tapi gak sambil hujan²). Alhamdulillah kebetulan gak ada yang gagal.Kesimpulan saya, grafting musim hujan gak masalah asal perlakuannya benar. wassalaam  —Ojir— 

Mitos 1: Banyu Leri & Grafting di Musim Hujan

November 26, 2007 at 6:17 pm | Posted in Mitos2 dalam Berkebun | 1 Comment

Mitos 1: Banyu Leri & Grafting di Musim Hujan (1)

Sulastama Raharja [sr4harj4@yahoo.com]

Sebenarnya adenium itu butuh unsur N yang banyak atau karbohidrat yang banyak sih biar gemuk2?
Soale di milis yang lain saya pernah baca, kalau adenium di siram dengan  bayu leri, air bekas cucian beras, maka adneiumnay akan gemuk-gemuk dan buahnya bernas? 

Satu lagi, boleh ndak sih sebenarnya grafting di musim hujan? Katanya garfting di musim hujan banyak gagal. Klau ndak boleh grafting di musim hujan, kasihan dunk tukang graftingnay jadi nganggur. 

Mohon pencerahannya 

salam,
tomo 

Fendi Salim [fsliem@yahoo.com] 

Adenium seperti tanaman lainnya… butuh segala jenis unsur, tidak hanya N. 

Grafting di musim hujan memang lebih banyak gagalnya… karena kondisi udara yang lebih lembab menyebabkan entres yang disambung cepat membusuk. 

salam, 
fendi, Sunter  

Sutan [polyhos241@gmail.com] 

Mas Fendi & Wak Tom..msm ujan taun lalu dr beberapa graftingan hanya 1-2 aja yg jadi..dgn kondisi abis graft..sungkup..taruh tmpt teduh..dan tunggu..hasilnya sungguh memalukan..lbh byk yg bonyok..hehe.Tp pas mau balik sby kmrn sy coba lg..krn pas di bekasi sering ujan..bedanya abis disungkup trus masukin omahplastik..kl ujan ndak keujanan..kl panas tetep kepanasan..eeeh kabar trakhir pagi td dr kang kebon kl dr 14 graftingan yg bonyok 2….Alhamdulillah ada kemajuan:D..tp kok kebetulan yg gagal 2 itu yg flatgraft ya..mengapakahhh??
Tengkyu

Wassallam 

SMRN
http://community.webshots.com/user/omahplastik 

Hermawan Andrianto [andrianto_h@yahoo.com] 

Mau Gemuk atau mau sehat Wak Tom ?  hue he3x….yg jelas Gemuk tetep olah raga ya,biar berotot kayak wak Son perlu di beri Aminofuel he3x

Aku kasih rendeman taikam+BS+NPK16:16:16+furadan+gula+vitsin ke seedling gemuk juga,lha taikam juga banyak N nya kan ? tapi kalau di kasih Urea atau pupuk Non organik N tinggi kok lebih sering modyarnya ya….gak tau kenapa …

Air cucian beras mengandung B1 ,B1 merangsang akar , akar banyak supply makanan ke daun jd lebih sering dan lancar , kalau lancar nggak macet biasanya makanan langsung di masak , abis masak2 bagi2 ke daun dan ke seedpod Kalau grating di musim hujan ndak masalah kang,yg penting di tetesi dgn lilin dan di sungkup,justru tingkat kegagalan rendah asalkan tidak kebocoran air hujan dan angin ributGrafting di musim panas malah entresnya yg sering cepat kering ….nah lho tambah bingung dehTukang grafting kalo nganggur paling nyabutin rumput di pot kang …hue he3x

Salam

A.H 

Erlangga [erlangga@kompas.co.id] 

Btw kang Andri.. fungsinya vetsin ama gula apaan?
ngga sekalian pake garam..tambah aja daun singkong.. kasi ke Wak Sut.. pasti abis tuh..:)) 

sekarang mah amat sangat jarang pake urea.. kayanya yg dulu2 busuk teh gara2 kebanyak urea….. hihihihi maklum pemula trussss  btw kalo aku sih sama aja,mau grafting musim ujan.. ato musim panas…. grafting 10 eh yg busuk 11 wakakakaka
e
h yg ditetesi lilin yg apanya ndre?? 

angga

Hermawan Andrianto [andrianto_h@yahoo.com] Vetsin+gula itu untuk maemnya bakteri Ang ,krn aku kan bikin rendeman taikam pakai BS (biosugih) atau pun bisa juga pakai EM4 ,jd bakterinya lebih buanyakkkk dan bisa boster ke adeniumnya.Besok mau coba bikin compost tea ,juga menggunakan bakteri juga …..ktnya bagus utk memerangi jamur dan bakteri yg merugikan di media….jd nggak perlu pakai fungisida dan bakterisida yg bukan organik lahYg di tetesi lilin itu sambungannya kalo Vgraft /flat graft di bagian atasnya/potongan

Salam

A.H 

bersambung ke Mitos 1: Banyu Leri & Grafting di Musim Hujan (2)

Create a free website or blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.